Translate

Rabu, 29 Oktober 2014

Tugas Softskill II Ilmu Sosial Dasar



Tugas 1
Sifat dan Ciri Hukum di Indonesia 
 
Sifat Hukum :
   Mengatur
     hukum memuat peraturan-peraturan berupa perintah dan larangan yang mengatur tingkah laku manusia dalam hidup bermasyarakat demi terciptanya ketertiban dalam masyarakat.

      Memaksa
     hukum dapat memaksa anggota masyarakat untuk mematuhinya. Apabila melanggar hukum akan menerima sanksi tegas.
Ciri-Ciri Hukum :
1.      Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
2.      Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
3.      Peraturan itu bersifat memaksa .
4.      Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut tegas.
5.      Berisi perintah dan atau larangan.
6.      Perintah dan atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang.



. Tugas 2
Pelapisan Sosial dalam Masyarakat dengan Memperhatikan HAM


Pengertian Pelapisan Sosial

            Kata stratification berasal dari kata stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan. Menurut Pitirim A. Sorokin, pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis. Hal tersebut dapat kita ketahui adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelasyang lebih rendah dalam masyarakat.
Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.Oleh karena itu, mereka menuntut gengsi kemasyarakatan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kehidupan anggota masyarakatyang berada di kelas tinggi. Seseorang yang berada di kelas tinggi mempunyai hak-hak istimewa dibanding yang berada di kelas rendah.
Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat universal. Kapan pun dan di dalam masyarakat mana pun, pelapisan sosial selalu ada. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatuyang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah.
Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang

            Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai  latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan terjadinya kelompok sosial itu maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau masyarakat yang berstrata.
Jika dilihat dari kenyataan, maka Individu dan Masyarakat adalah Komplementer. dibuktikan bahwa:
a) Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya;
b) Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabkan perubahan besar masyarakatnya.
Contoh Pelapisan Sosial
1. Pada masyarakat kota aspek kehidupan pekerjaan, ekonomi, atau social politik lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengan di desa.
2. Pada masyarakat desa kesenjangan (gap) antara klas eksterm dalam piramida social tidak terlalu besar.
3. Pada masyarakat kota antara klas eksterm yang kaya dan miskin cukup besar. Di daerah pedesaan tingkatannya hanya kaya dan miskin saja.
4. Pada umumnya masyarakt pedesaan cenderung berada pada klas menengah menurut ukuran desa, sebab orang kaya dan orang miskin sering bergeser ke kota. Kepindahan orang miskin ini disebabkan tidak mempunyai tanah, mencari pekerjaan ke kota atau ikut transmigrasi. Apa yang dibutuhkan dan diinginkan dari golongan miskin ini sering desa tidak mampu mengatasinya.


 . Tugas 3
Ciri-Ciri Masyakat Pedesaan dan Perkotaan,juga Dampak (+)  & (-) dari Perbedaan Desa dan Kota
  
A .  Masyarakat Pedesaan


            Masyarakat Pedesaan adalah  Masyarakat yang pada umum nya masih memegang nilai-nilai cultural kebudayaan dan adat-adat yang leluhur mereka ajarkan . Masyarakat pedesaan ini masih sulit berkembang karna tertutup nya oleh apa yang leluhur mereka ajarkan , sehingga susah menerima hal baru. Namun secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotongroyong maupun bahumembahu , jarang sekali masyarakat pedesaan yang dikenal kurang baik  Berikut ini merupakan ciri-ciri masyarakat pedesaan:
1.      Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan kebudayaan.
2.      Warga pedesaan sering sekali bergotong-royong ketimbang harus individualism.
3.      Masyarakat pedesaan masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan cenderung susah untuk    menerima hal baru.
4.      Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di pedesaan.
5.      Akses pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh.

      B.  Masyarakat Perkotaan

            Masyarakat Perkotaan adalah Masyarakat yang dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya . Masyarakat kota ini pada umum nya telah mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga sering kali pada umum nya muncul lah suatu individualisme yakni kurang nya rasa sosialisasi dengan orang lain. Berikut ini merupakat ciri-ciri masyarakat perkotaan:
1.      Kehidupan agamanya berkurang karna biasanya hanya duniawi saja yang di kejar nya tanpa   mementingkan kelak akhirat nanti.
2.      Biasanya banyak warga kota yang individualisme tanpa mementingkan orang lain.
3.      Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak.
4.      Perubahan-perubahan tampak nyata di kota karna sangat berpengaruh dari budaya luar.
5.      Lebih sering terkena oleh dampak globalisasi.

  • Dampak Positif Dan Negatif Masyarakat Perkotaan Dan Masyarakat Perdesaan

1. Dampak Positif

Dalam hal ini desalah yang menempati peringkat paling atas dalam kepemilikannya untuk hal yang positif. Diantaranya adalah kebersamaan yang kental diikuti dengan gotong-royong, kepedulian antara tetangga, kerja keras mereka dalam mendapatkan penghidupan, kehidupan sehari-hari mereka yang tenang dan saling menghormati antara sesame. Kadangkala ada yang menyatakan bahwa masyarakat desa lebih malas dibanding masyarakat kota yang terus bekerja keras demi mendapat makan, hal tersebut salah karena sebenarnya masyarakat kotalah yang malas dalam melakukan sesuatu mereka bekerja keras dengan pikiran mereka sehingga tampak lelah dari luar namun kerja keras mereka hanya membuat keterpurukan pikiran mereka dalam bersosialisasi yang selalu menginginkan gampangnya saja sedangkan masyarakat desa setiap waktu selalu bekerja keras dengan tenaga dan pikiran mereka serta belajar bersabar dengan hidup, seperti contoh dalam memanen memerlukan waktu yang panjang untuk dapat memanen hasil bumi dan dibutuhkan kerja keras saat menanamnya serta kesabaran dalam menuainya. Walaupun begitu masyarakat kota juga memiliki hal positif yang dapat dipetik dalam kehidupan mereka, yaitu informasi, pengetahuan, teknologi dan kedinamisan mereka dalam berkembang.

2. Dampak Negatif

Dalam hal kenegatifan suatu komunitas, kotalah yang menempati urutan pertama dalam tingkat kesadaran masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakatnya yang beragam dan kondisi social dari lingkungan kota itu sendiri, dengan berbagai pengaruh yang berasal dari berbagai sumber serta bidang yang menyertainya. Sisi negative dari kota dapat dilihat dari kebersamaan masyarakatnya yang kurang dan biasanya akan tercipta kelompok-kelompok tertentu yang memiliki perbedaan pandangan, kepedulian yang makin berkurang diantara sesama juga merupakan salah satu hal yang seharusnya perlu dihindari. Hal-hal tersebutlah yang biasanya akan menyebabkan pertikaian diantara kelompok tertentu dengan mengrsampingkan norma-norma yang ada. Sedangkan di pedesaan hal negative yang dapat terlihat adalah masyarakat desa yang kurang dalam mendapat informasi actual dan disusul dengan keterlambatan mereka dalam menerima informasi karena kondisi wilayah atau geografis desa mereka, serta pemahaman mereka mengenai hal baru yang ada di dunia.







Sabtu, 11 Oktober 2014

Pemahaman Tentang Ilmu Sosial Dasar



                                                     ILMU SOSIAL DASAR

Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Before we know what our purpose to study the basic social sciences, I will explain what the basic social sciences, according to my point of view. Basic social science is a conscious effort to investigate, discover, and increase our understanding of social issues including discussing the interrelationship between humans and the environment.
The purpose of studying the basic social sciences is to provide basic knowledge and common understanding of the concepts developed to examine social phenomena and to understand and realize that every social reality and social problems in the community is always complex, we can only understand it critically.
Selanjutnya saya akan menjelaskan lebih lengkap lagi dari pengertian dan tujuan ilmu social dasar di atas:
          Ilmu sosial dasar merupakan suatu bahan studi atau program pekerjaan yang khusus dirancang untuk mahasiswa.ISD/ ilmu social dasar adalah  ilmu pengetahuan yang membahas tentang masalah-masalah sosial dari berbagai aspek ilmu pengetahuan yang pembahasaannya searah atau didukung dengan apa yang terkait dalam isd yang khususnya diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam ilmu-ilmu social seperti : sejarah, ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi. ISD bukan merupakan ilmu perpaduan karena mempunyai pokok-pokok bahasan tersendiri sehingga tidak mungkin untuk dipadukan.
Tujuan dalam mempelajari ilmu sosial dasar atau ISD adalah :
  • Memahami dan bahwa didalam suatu masyarakat selalu terdapat masalah-masalah sosial atau kenyataan-kenyataan sosial.
  • Memberikan ilmu pengetahuan yang menyangkut kehidupan sosial.
  • Memberikan rasa empati atau peka terhadap masalah sosial dan berpartisipasi dalam proses menanggulanginya.
  • Memberikan dorongan untuk dapat berinteraksi dalam kehidupan masyarakat.
  • Memahami jalan pikir para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka pemecahan masalah sosial yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat.
Adapun tujuan kita sebagai mahawiswa  mempelajari ilmu social dasar yaitu adanya tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut :

a. Tujuan umum:
Tujuan umum  diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.

b. Tujuan khusus:
  1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-maslah sosial yang ada dalam masyarakat.
  2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
  3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
  4. Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat. 
Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar 

Ilmu sosial dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok pembahasan. Dari kedelapan pokok pembahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
  1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubunganya dengan pengembangan masyarakat dan kebudayaan.
  2. Masalah Individu, keluarga dan masyarakat.
  3. Masalah pemuda dan sosialisasi
  4. Masalah hubungan antara Warga Negara dan Negara
  5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
  6. Masalah masyarakat perkotaan dan masalah pedesaan.
  7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
  8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan keserjahteraan masyarakat.
Pengertian Migrasi

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Alasan yang menyebabkan manusia / orang pelakukan aktifitas migrasi :
1. Alasan Politik / Politis
Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan membuat penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.

2. Alasan Sosial Kemasyarakatan
Adat-istiadat yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat menyebabkan seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan maupun tidak. Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan terpaksa melakukan kegiatan migrasi.

3. Alasan Agama atau Kepercayaan
Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah tempat dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.

4. Alasan Ekonomi
Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari peruntungan dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana orang yang kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.

Pengertian Penduduk, Individu,Masyarakat, dan Keluarga

Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
1.      Orang yang tinggal di daerah tersebut
2.      Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.    

 Individu
Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat.
Manusia sebagai individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu :
1.       Menuntut ilmu pengetahuan, Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kesejahteraan dan kemakmuran . Kesadaran tersebut mendorong agar terus mau belajar,proses belajar berarti proses perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
2.       Menghiasi diri dan budi pekerti dengan baik serta ahlak yang terpuji,setiap tindakan dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi pekerti maka akan tercipta kesejukan dalam kehidupan masyarakat. 

Definisi keluarga
Keluarga diartikan sebagai suatu satuan social terkecil yang dimiliki manusia sebagai mahluk social, yang ditandai dengan adanya kerjasama ekonomi.Fungsi keluarga yaitu sebagai sosialisasi,berkembang biak mendidik anak,menolong,melindungi.Bentuk keluarga adalah suami,istri,anak yang tinggal disuatu rumah.Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.

Masyarakat
masyarakat adalah sebuah komunitas yang saling tergantung satu sama lain (interdependen). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.