Tugas 1
Sifat dan Ciri Hukum di
Indonesia
•
Mengatur
hukum memuat peraturan-peraturan berupa perintah dan
larangan yang mengatur tingkah laku manusia dalam hidup bermasyarakat demi
terciptanya ketertiban dalam masyarakat.
•
Memaksa
hukum dapat memaksa anggota masyarakat untuk mematuhinya.
Apabila melanggar hukum akan menerima sanksi tegas.
Ciri-Ciri
Hukum :
1. Peraturan mengenai
tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
2. Peraturan itu diadakan
oleh badan-badan resmi yang berwajib.
3. Peraturan itu bersifat
memaksa .
4. Sanksi terhadap
pelanggaran peraturan tersebut tegas.
5. Berisi perintah dan atau
larangan.
6. Perintah dan atau
larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang.
. Tugas 2
Pelapisan Sosial dalam Masyarakat dengan Memperhatikan HAM
Pengertian Pelapisan Sosial
Kata stratification berasal dari kata stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan. Menurut Pitirim A. Sorokin, pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis. Hal tersebut dapat kita ketahui adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelasyang lebih rendah dalam masyarakat.
Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.Oleh karena itu, mereka menuntut gengsi kemasyarakatan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kehidupan anggota masyarakatyang berada di kelas tinggi. Seseorang yang berada di kelas tinggi mempunyai hak-hak istimewa dibanding yang berada di kelas rendah.
Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat universal. Kapan pun dan di dalam masyarakat mana pun, pelapisan sosial selalu ada. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatuyang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah.
Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang
Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan terjadinya kelompok sosial itu maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau masyarakat yang berstrata.
Jika dilihat dari kenyataan, maka Individu dan Masyarakat adalah Komplementer. dibuktikan bahwa:
a) Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya;
b) Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabkan perubahan besar masyarakatnya.
Contoh Pelapisan Sosial
1. Pada masyarakat kota aspek kehidupan pekerjaan, ekonomi, atau social politik lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengan di desa.
2. Pada masyarakat desa kesenjangan (gap) antara klas eksterm dalam piramida social tidak terlalu besar.
3. Pada masyarakat kota antara klas eksterm yang kaya dan miskin cukup besar. Di daerah pedesaan tingkatannya hanya kaya dan miskin saja.
4. Pada umumnya masyarakt pedesaan cenderung berada pada klas menengah menurut ukuran desa, sebab orang kaya dan orang miskin sering bergeser ke kota. Kepindahan orang miskin ini disebabkan tidak mempunyai tanah, mencari pekerjaan ke kota atau ikut transmigrasi. Apa yang dibutuhkan dan diinginkan dari golongan miskin ini sering desa tidak mampu mengatasinya.
. Tugas 3
Ciri-Ciri Masyakat
Pedesaan dan Perkotaan,juga Dampak (+)
& (-) dari Perbedaan Desa dan Kota
A . Masyarakat Pedesaan
Masyarakat
Pedesaan adalah Masyarakat yang pada umum nya masih memegang nilai-nilai
cultural kebudayaan dan adat-adat yang leluhur mereka ajarkan . Masyarakat
pedesaan ini masih sulit berkembang karna tertutup nya oleh apa yang leluhur
mereka ajarkan , sehingga susah menerima hal baru. Namun secara tata krama
sangat kental sekali yang namanya gotongroyong maupun bahumembahu , jarang
sekali masyarakat pedesaan yang dikenal kurang baik Berikut ini merupakan
ciri-ciri masyarakat pedesaan:
1.
Kehidupan masyarakat
pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan kebudayaan.
2.
Warga pedesaan sering
sekali bergotong-royong ketimbang harus individualism.
3.
Masyarakat pedesaan
masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan cenderung susah
untuk menerima hal baru.
4.
Fasilitas-fasilitas
masih jarang terdapat di pedesaan.
5.
Akses pedesaan yang
terpencil susah untuk ditempuh.
B. Masyarakat
Perkotaan
Masyarakat
Perkotaan adalah Masyarakat yang dihuni oleh orang-orang yang heterogen
kedudukan sosialnya . Masyarakat kota ini pada umum nya telah mengikuti dampak
dari era globalisasi sehingga sering kali pada umum nya muncul lah suatu
individualisme yakni kurang nya rasa sosialisasi dengan orang lain. Berikut ini
merupakat ciri-ciri masyarakat perkotaan:
1.
Kehidupan agamanya berkurang karna biasanya hanya duniawi saja
yang di kejar nya tanpa mementingkan kelak akhirat nanti.
2.
Biasanya banyak warga kota yang individualisme tanpa
mementingkan orang lain.
3.
Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak.
4.
Perubahan-perubahan tampak nyata di kota karna sangat
berpengaruh dari budaya luar.
5.
Lebih sering terkena oleh dampak globalisasi.
- Dampak Positif Dan Negatif Masyarakat Perkotaan Dan Masyarakat Perdesaan
1. Dampak Positif
Dalam hal ini desalah yang menempati peringkat paling atas dalam kepemilikannya untuk hal yang positif. Diantaranya adalah kebersamaan yang kental diikuti dengan gotong-royong, kepedulian antara tetangga, kerja keras mereka dalam mendapatkan penghidupan, kehidupan sehari-hari mereka yang tenang dan saling menghormati antara sesame. Kadangkala ada yang menyatakan bahwa masyarakat desa lebih malas dibanding masyarakat kota yang terus bekerja keras demi mendapat makan, hal tersebut salah karena sebenarnya masyarakat kotalah yang malas dalam melakukan sesuatu mereka bekerja keras dengan pikiran mereka sehingga tampak lelah dari luar namun kerja keras mereka hanya membuat keterpurukan pikiran mereka dalam bersosialisasi yang selalu menginginkan gampangnya saja sedangkan masyarakat desa setiap waktu selalu bekerja keras dengan tenaga dan pikiran mereka serta belajar bersabar dengan hidup, seperti contoh dalam memanen memerlukan waktu yang panjang untuk dapat memanen hasil bumi dan dibutuhkan kerja keras saat menanamnya serta kesabaran dalam menuainya. Walaupun begitu masyarakat kota juga memiliki hal positif yang dapat dipetik dalam kehidupan mereka, yaitu informasi, pengetahuan, teknologi dan kedinamisan mereka dalam berkembang.
2. Dampak Negatif
Dalam hal kenegatifan suatu komunitas, kotalah yang menempati urutan pertama dalam tingkat kesadaran masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakatnya yang beragam dan kondisi social dari lingkungan kota itu sendiri, dengan berbagai pengaruh yang berasal dari berbagai sumber serta bidang yang menyertainya. Sisi negative dari kota dapat dilihat dari kebersamaan masyarakatnya yang kurang dan biasanya akan tercipta kelompok-kelompok tertentu yang memiliki perbedaan pandangan, kepedulian yang makin berkurang diantara sesama juga merupakan salah satu hal yang seharusnya perlu dihindari. Hal-hal tersebutlah yang biasanya akan menyebabkan pertikaian diantara kelompok tertentu dengan mengrsampingkan norma-norma yang ada. Sedangkan di pedesaan hal negative yang dapat terlihat adalah masyarakat desa yang kurang dalam mendapat informasi actual dan disusul dengan keterlambatan mereka dalam menerima informasi karena kondisi wilayah atau geografis desa mereka, serta pemahaman mereka mengenai hal baru yang ada di dunia.