Translate

Sabtu, 22 November 2014

Tugas Softskill 3 TUGAS IV "Hubungan Sosial di dalam Kelas khususnya di dalam Kampus"



TUGAS IV

Hubungan Sosial di dalam Kelas khususnya di dalam Kampus


Bersosialisai dengan teman sekelas di kampus adalah suatu hal yang sangat penting dan mutlak diperlukan menurut saya. Berinteraksi bisa dengan siapa saja, baik orang tua, keluarga, teman sebaya, tetangga, dll. Namun pada kenyataannya seseorang biasanya lebih dekat pada temannya yang sebaya dibanding dengan yang lain.Namun pada hubungan pertemanan sebaya pasti ada suatu problem yang dialami, seperti adanya kecemburuan ketika seseorang yang dianggap sahabat lebih memilih orang lain untuk dijadikan sahabatnya, kemudian terjalinnya hubungan persahabatan diantara seseorang juga menyebabkan kecenderungan diantara anak-anak untuk membentuk kelompok-kelompok atau geng tertentu yang sesuai dengan kenyamanan seseorang, pembentukan kelompok ini tidak selamanya menimbulkan dampak positif bagi perkembangan seseorang, tetapi sebagian besar adanya kelompok-kelompok tertentu itu mengakibatkan dampak negatif bagi seseorang. Terbukti, saat seseorang menganggap hubungannya dengan kelompok lebih penting dari apapun. Maka terlihat suatu keganjalan akibat hubangan sosial ini, ternyata sedikit demi sedikit terlihat menjauh dari keluarganya, dan kebersamaan yang terjalin dengan keluarganya semakin terlupakan. Akibatnya banyak diantara mahasiswa yang terjerumus dalam berbagai kenakalan remaja, disebabkan karena kurangnya kontrol dari keluarga khususnya seseorang yang memutuskan ngekost menjadi jauh dari orangtua.

Tugas Softskill 3 TUGAS III "Fungsi Agama bagi Masyarakat dan Contoh Konflik Agama yang Terjadi dalam Masyarakat"



TUGAS III

Fungsi Agama bagi  Masyarakat

dan Contoh Konflik  Agama yang Terjadi  dalam Masyarakat


Fungsi Agama dalam Masyarakat meliputi :
1. Sumber pedoman hidup
2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan tuhannya ataupun manusia dengan manusia
3. Tuntunan tentang kebenaran atau kesalahan
4. Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
5. Pedoman untuk menanamkan keyakian
6. Pedoman keberadaan
7. Pengungkapan estetika (keindahan)
8. Pedoman untuk rekreasi dan hiburan
9. Memberikan identitas pada manusia sebagai umat suatu agama
Prof. Dr. H. Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama membantu kita memahami beberapa fungsi agama dalam masyarakat, antara lain:
  1. Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan yang baik dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing.
  2. Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi kehidupan dunia dan akhirat. Charles Kimball dalam bukunya Kala Agama Menjadi Bencana melontarkan kritik tajam terhadap agama monoteisme (ajaran menganut Tuhan satu). Menurutnya, sekarang ini agama tidak lagi berhak bertanya: Apakah umat di luat agamaku diselamatkan atau tidak? Apalagi bertanya bagaimana mereka bisa diselamatkan? Teologi (agama) harus meninggalkan perspektif (pandangan) sempit tersebut. Teologi mesti terbuka bahwa Tuhan mempunyai rencana keselamatan umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak pernah terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian. Bisa jadi agama-agama lain mempunyai pengertian dan sumbangan untuk menyelami rencana keselamatan Tuhan tersebut. Dari sinilah, dialog antar agama bisa dimulai dengan terbuka dan jujur serta setara.
  3. Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus bertaubat dan mengubah cara hidup.
  4. Fungsi Kontrol Sosial. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak bisa berdiam diri menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem kehidupan yang ada.
  5. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara serius dan tulus, maka persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar "Civil Society" (kehidupan masyarakat) yang memukau.
  6. Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru. Dengan fungsi ini seharusnya agama terus-menerus menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  7. Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
  8. Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga bersifat duniawi. Usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan atas niat yang tulus, karena untuk Alloh, itu adalah ibadah.
Contoh konflik agama yang terjadi di masyarakat :
A. Perbedaan Doktrin dan Sikap Mental
Semua pihak umat beragama yang sedang terlibat dalam bentrokan masing-masing menyadari bahwa justru perbedaan doktrin itulah yang menjadi penyebab dari benturan itu.
Entah sadar atau tidak, setiap pihak mempunyai gambaran tentang ajaran agamanya, membandingkan dengan ajaran agama lawan, memberikan penilaian atas agama sendiri dan agama lawannya. Dalam skala penilaian yang dibuat (subyektif) nilai tertinggi selalu diberikan kepada agamanya sendiri dan agama sendiri selalu dijadikan kelompok patokan, sedangkan lawan dinilai menurut patokan itu.
Agama Islam dan Kristen di Indonesia, merupakan agama samawi (revealed religion), yang meyakini terbentuk dari wahyu Ilahi Karena itu memiliki rasa superior, sebagai agama yang berasal dari Tuhan.
Di beberapa tempat terjadinya kerusuhan kelompok masyarakat Islam dari aliran sunni atau santri. Bagi golongan sunni, memandang Islam dalam keterkaitan dengan keanggotaan dalam umat, dengan demikian Islam adalah juga hukum dan politik di samping agama. Islam sebagai hubungan pribadi lebih dalam artian pemberlakuan hukum dan oleh sebab itu hubungan pribadi itu tidak boleh mengurangi solidaritas umat, sebagai masyarakat terbaik di hadapan Allah. Dan mereka masih berpikir tentang pembentukan negara dan masyarakat Islam di Indonesia. Kelompok ini begitu agresif, kurang toleran dan terkadang fanatik dan malah menganut garis keras.1458
Karena itu, faktor perbedaan doktrin dan sikap mental dan kelompok masyarakat Islam dan Kristen punya andil sebagai pemicu konflik.
B. Perbedaan Suku dan Ras Pemeluk Agama
Tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan ras dan agama memperlebar jurang permusuhan antar bangsa. Perbedaan suku dan ras ditambah dengan perbedaan agama menjadi penyebab lebih kuat untuk menimbulkan perpecahan antar kelompok dalam masyarakat.
Contoh di wilayah Indonesia, antara Suku Aceh dan Suku Batak di Sumatera Utara. Suku Aceh yang beragama Islam dan Suku Batak yang beragama Kristen; kedua suku itu hampir selalu hidup dalam ketegangan, bahkan dalam konflik fisik (sering terjadi), yang merugikan ketentraman dan keamanan.
Di beberapa tempat yang terjadi kerusuhan seperti: Situbondo, Tasikmalaya, dan Rengasdengklok, massa yang mengamuk adalah penduduk setempat dari Suku Madura di Jawa Timur, dan Suku Sunda di Jawa Barat. Sedangkan yang menjadi korban keganasan massa adalah kelompok pendatang yang umumnya dari Suku non Jawa dan dari Suku Tionghoa. Jadi, nampaknya perbedaan suku dan ras disertai perbedaan agama ikut memicu terjadinya konflik.
C. Perbedaan Tingkat Kebudayaan
Agama sebagai bagian dari budaya bangsa manusia. Kenyataan membuktikan perbedaan budaya berbagai bangsa di dunia tidak sama. Secara sederhana dapat dibedakan dua kategori budaya dalam masyarakat, yakni budaya tradisional dan budaya modern.
Tempat-tempat terjadinya konflik antar kelompok masyarakat agama Islam - Kristen beberapa waktu yang lalu, nampak perbedaan antara dua kelompok yang konflik itu. Kelompok masyarakat setempat memiliki budaya yang sederhana atau tradisional: sedangkan kaum pendatang memiliki budaya yang lebih maju atau modern. Karena itu bentuk rumah gereja lebih berwajah budaya Barat yang mewah.
Perbedaan budaya dalam kelompok masyarakat yang berbeda agama di suatu tempat atau daerah ternyata sebagai faktor pendorong yang ikut mempengaruhi terciptanya konflik antar kelompok agama di Indonesia.
D. Masalah Mayoritas da Minoritas Golongan Agama
Fenomena konflik sosial mempunyai aneka penyebab. Tetapi dalam masyarakat agama pluralitas penyebab terdekat adalah masalah mayoritas dan minoritas golongan agama.
Di berbagai tempat terjadinya konflik, massa yang mengamuk adalah beragama Islam sebagai kelompok mayoritas; sedangkan kelompok yang ditekan dan mengalami kerugian fisik dan mental adalah orang Kristen yang minoritas di Indonesia. Sehingga nampak kelompok Islam yang mayoritas merasa berkuasa atas daerah yang didiami lebih dari kelompok minoritas yakni orang Kristen. Karena itu, di beberapa tempat orang Kristen sebagai kelompok minoritas sering mengalami kerugian fisik, seperti: pengrusakan dan pembakaran gedung-gedung ibadat.

Tugas Softskill 3 TUGAS II "Kemajuan Teknologi dan Kesejahteraan Masyarakat"



TUGAS II

Kemajuan Teknologi dan Kesejahteraan Masyarakat

 http://portal.babelprov.go.id/sites/default/files/images/berita/_ADS0980_re.jpg
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memang sangat penting untuk manusia sebagai penunjang kemajuan manusia. Perkembangan tersebut terus berkembang secara pesat hingga sekarang. Hingga menciptakan berbagai jenis objek yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu agar lebih efisien, cepat dan aman, salah satunya adalah Teknologi komputer. Hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer. Sehingga komputer merupakan sebuah penemuan yang paling mutakhir dan paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Kehadiran Teknologi Komputer sangat menunjang bagi kemajuan teknologi lainnya, mislanya dalam  perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah menjadi kebutuhan manusia dizaman sekarang ini, karena dengan informasi manusia dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas ilmu pengetahuannya dan juga dapat mempermudah dalam berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Maka semakin berkembanganya Teknologi membuat kebutuhan masyarakat jadi semakin mudah dan cepat.
Perkembangan Teknologi  Informasi dan Komunikasi tidak lepas dari semakin berkembangnya pembangunan nasional pada setiap sektor kehidupan masyarakat, yang akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat yang menggunakan teknologi sebagai pendamping dalam menjalankan kehidupannya, dalam hal ini semua kegiatan hampir tidak lepas dari komputer dan telekomunikasi.
Salah satu bukti kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yaitu munculnya media massa, baik cetak ataupun elektronik. Misalnya media elektronik seperti Internet, dengan adanya internet maka  masyarakat semakin mudah berhubungan dengan masyarakat lain dan dapat dengan mudah mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi walaupun jaraknya sangat jauh.
Masyarakat harus mempunyai peran serta yang sangat besar dalam penggunaan dan perkembangannya, karena akan memberikan banyak pengaruh baik yang bersifat positif maupun negatif dalam perkembangannya. Dalam hal ini kita harus mengetahui batasan-batasan apa saja yang boleh dilakukan dengan semakin berkembangan teknologi agar kehadiran perkembangan teknologi dimasyarakat membawa manfaat yang positif. Dampak perkembangan teknologi komunikasi dan Informasi terlihat dengan adanya perubahan yang terjadi di masyarakat baik dari segi kondisi ideologi, sosial budaya, politik, hingga kondisi keamanan.
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan sebaik-baiknya dapat meminimalkan dampak negatif-nya. Teknologi memiliki peran utama menjadikan masyarakat menuju masyarakat yang maju dan mandiri. Di mana  teknologi merupakan sebuah seperangkat untuk membantu dan mempermudah aktivitas kita.
Tetapi masyarakat harus pintar dalam mempertimbangkan teknologi/ informasi mana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan. Kemampuan untuk menyeimbangkan antara dampak positif maupun negatif harus diperlukan mayarakat. Bagaimana memanfaatkan informasi teknologi dengan sebaik-baiknya dan meminimalkan dampak negatif sekecil-kecilnya. Salah satunya mengolah informasi yang muncul secara baik dan Juga dengan membantu masyarakat untuk mengacu pada sistem yang ada dengan teknologi yang realistis.
Dengan begitu muncullah masayarakat yang benar-benar kompeten dalam penggunaan teknologi. Sehingga dapat memajukan bangsa dan pada akhirnya akan memunculkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dalam suatu negara. Selain itu pula, Perkembangan industri yang akan berlangsung di masa datang harus lebih cepat daripada perkembangan selama ini. Hal ini berkaitan erat dengan proses transformasi teknologi, yang juga harus berlangsung dengan cepat dan tepat jika ingin  mempercepat proses industrialisasi dalam upaya membangun bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir-batin.











Tugas Softskill 3 TUGAS I INTEGRASI NASIONAL



TUGAS I
INTEGRASI NASIONAL
 
INTEGRASI NASIONAL
            Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

Contoh-contoh pendorong integrasi nasional :
- Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.
- Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
- Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.
- Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
- Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
- Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan negara demi terciptanya kedamaian